Cairan yang Bisa Dipompa Dosing & Chemical Pump

Cairan yang Bisa Dipompa Dosing & Chemical Pump

Halo, saya Irfan Maulana Yusuf. Saya adalah Sales Support & Content Marketing di PT ZI-TECHASIA dan authorized distributor resmi dosing pump Pulsafeeder dari Amerika Serikat untuk wilayah Indonesia. Dengan pengalaman lebih dari 3 tahun di dunia industrial chemical pump, saya sering ditanya: “Apa saja sih jenis cairan yang bisa dipompa oleh dosing pump atau chemical pump?”

Pertanyaan ini penting banget karena pemilihan pompa yang tepat sangat bergantung pada karakteristik cairan yang akan dipompa. Salah pilih, bisa berdampak buruk: proses kimia terganggu, alat cepat rusak, bahkan membahayakan operator. Jadi, yuk kita bahas secara lengkap tapi santai, supaya kamu makin paham sebelum memilih jenis pompa yang tepat.

Apa Itu Dosing Pump dan Chemical Pump?

Sebelum kita bahas cairannya, yuk kita kenalan dulu dengan si “dosing pump” ini. Dosing pump, atau pompa metering, adalah jenis pompa yang dirancang untuk mengalirkan cairan dalam volume yang sangat presisi. Fungsinya banyak banget, mulai dari pengolahan air, proses kimia industri, pembangkit listrik, pertanian, sampai minyak dan gas.

Di sisi lain, chemical pump biasanya ditujukan untuk memompa cairan kimia korosif atau cairan dengan karakteristik khusus yang membutuhkan material pompa yang tahan terhadap sifat kimia tersebut.

Jenis Cairan yang Bisa Dipompa

Nah, sekarang saatnya kita bahas: apa saja sih jenis cairan yang umum dipompa oleh dosing dan chemical pump ini? Berikut beberapa kategori utamanya:

1. Asam dan Basa

Contoh: Asam sulfat, asam klorida, sodium hidroksida.

Jenis cairan ini biasa digunakan dalam proses netralisasi pH, baik di wastewater treatment maupun di pabrik kimia. Karena sifatnya sangat korosif, maka harus dipompa menggunakan bahan pompa yang tahan korosi seperti PVC, PVDF, atau Teflon. Produk seperti PulsaPro atau Hydraulic Diaphragm dari Pulsafeeder sangat cocok untuk kebutuhan ini.

2. Bahan Kimia Koagulan dan Flokulan

Contoh: PAC, alum, polimer.

Digunakan dalam sistem pengolahan air untuk mengikat partikel agar mudah dipisahkan. Biasanya memiliki viskositas tinggi, sehingga cocok dipompa pakai diaphragm pump jenis mekanikal atau peristaltic pump.

3. Disinfektan dan Bahan Oksidator

Contoh: Chlorine, hydrogen peroxide, sodium hypochlorite.

Salah satu aplikasi paling umum dalam air minum, kolam renang, dan cooling tower. Karena zat ini mudah terurai dan bereaksi, maka perlu kontrol presisi tinggi. Solenoid diaphragm seperti Pulsatron cocok di kasus ini.

4. Anti-scalant dan Anti-foaming Agent

Sering dipakai dalam sistem reverse osmosis (RO) dan boiler. Cairan ini biasanya tidak begitu agresif, tapi tetap membutuhkan injeksi akurat agar sistem berjalan optimal.

5. Slurry & Cairan Viskositas Tinggi

Contoh: Lime slurry, polymer slurry.

Butuh pompa dengan kemampuan handle partikel padat. Model seperti lime slurry dosing pump atau OBL Blackline Pro menawarkan solusi pompa dengan piston mekanikal dan bahan tahan abrasi.

6. Bahan Bakar dan Solvent

Contoh: Etanol, metanol, pelarut organik.

Jenis ini sangat mudah terbakar dan membutuhkan pompa dengan pengamanan ekstra. Pompa IsoChem atau Eclipse Rotary Gear bisa menjadi pilihan karena sudah dirancang untuk aplikasi hazardous.

7. Nutrient dan Pestisida (Aplikasi Pertanian)

Pada sektor pertanian, dosing pump digunakan untuk aplikasi irigasi otomatis, pengumpulan pupuk cair, serta penginjeksian pestisida. Dengan presisi tinggi, pemakaian pupuk jadi lebih hemat & efektif!

Perbandingan Jenis Pompa Berdasarkan Cairan yang Diinjeksikan

Jenis CairanTingkat KorosifitasJenis Pompa yang DisarankanRekomendasi Produk Pulsafeeder
Asam/BasaTinggiHydraulic DiaphragmPulsaPro
Koagulan/FlokulanSedangMechanical Diaphragm / PeristalticOBL BlackLine
DisinfektanTinggiSolenoid DiaphragmPulsatron
SlurrySedang – TinggiMechanical / Peristaltic PumpBlackLine Pro
SolventTinggi & Mudah TerbakarRotary Gear – Magnetic DriveEclipse

Insight Penting dalam Pemilihan Pompa

  • Kenali sifat cairan: viskositas, korosif, flammability, dan abrasiveness.
  • Pilih material pompa yang sesuai: seperti PVDF, PTFE, SS316, tergantung kandungan kimia cairan.
  • Volume dan tekanan: pastikan flow rate dan pressure dari pompa sesuai dengan alur prosesmu.
  • Presisi dosing: untuk sistem kontrol otomatis, pastikan menggunakan pompa dengan controller seperti Pulsapro Control atau Microvision.

Kesimpulan: Jangan Asal Pilih Pompa!

Dari air bersih, limbah industri hingga bahan kimia berbahaya, dosing pump dan chemical pump memang dirancang untuk menangani berbagai jenis cairan dengan presisi tinggi. Namun tiap cairan memiliki tantangannya sendiri. Memahami karakteristik cairanmu adalah langkah awal untuk mengoptimalkan operasional bisnis.

Butuh bantuan memilih pompa untuk aplikasi spesifikmu? Jangan ragu hubungi kami di ZI-TECHASIA. Kami siap bantu kamu menentukan pompa dan sistem yang tepat untuk aplikasimu. Karena pompa bukan sekadar alat, tapi bagian penting dari sistem proses yang harus bekerja tanpa kompromi.

Sampai jumpa di artikel selanjutnya!